Monday, May 27, 2013

Hubungan Antara Teori Darwin dan Kapitalisme


Teori Darwin adalah sebuah teori evolusi. Menurut kebanyakan orang, teori ini pertama kali dicetuskan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Charles Darwin. Namun, tahukah anda bahwa sebenarnya teori evolusi muncul jauh sebelum keberadaan Darwin itu sendiri. Gagasan evolusi ini awalnya diprakarsai oleh Bangsa Sumeria. Menurut legenda Enuma-Elish yang berasal dari zaman Sumeria, disuatu zaman pernah terjadi banjir besar. Dari peristiwa banjir ini maka terciptalah Tuhan-Tuhan. Suatu saat Tuhan-Tuhan tersebut membentuk materi lain dan makhluk hidup. Dari dasar inilah dapat diambil kesimpulan bahwa Darwin bukanlah pencetus pertama teori evolusi.
Charles Darwin mengemukakan teorinya kepada khalayak dengan menerbitkan bukunya yang berjudul The Origin of Specie. Buku ini pertama kali ia publikasikan pada tahun 1859. Secara rinci Darwin memaparkan mitos evolusi yang diwariskan oleh Bangsa Sumeria. Ia beropini bahwa semua makhluk hidup berasal dari satu nenek moyang yang muncul di air secara kebetulan. Seiring berjalannya waktu makhluk itu tumbuh dengan menampakkan perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Intinya Darwin mengingkari eksistensi sang khalik sebagai pencinta dari segala yang ada.
13621322261115362464
Pencetus Teori Evolusi Yang Belakangan Diketahu Sarat Dusta
Darwinisme Sosial
Teori Darwin berkenaan dengan hukum rimba. Dimana pihak yang kuat akan mengalahkan pihak yang lemah. Pada hakekatnya, menurut Darwin dunia adalah “arena perjuangan” untuk mempertahankan hidup. Alam sebagai ring tempat perkelahian tanpa ada rasa belas kasih. Hidup adalah sebuah pertikaian abadi. Dari pertikaian akan menciptakan perkembangan. Judul tambahan buku The Origin of Species menjelaskan hal ini. “The Origin of Species by Means of Natural Selection or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life”. Dalam Bahasa Indonesia berarti “asal-usul spesies melalui seleksi alam atau pelestarian ras-ras pilihan dalam perjuangan untuk mempertahankan hidup”.
Tokoh yang menginspirasi Darwin membuat pernyataan semacam ini ialah Thomas Maltus. Ia adalah seorang ekonom Inggris. Maltus mengenalkan bukunya yang berjudul “An Essay on The Principle of Population”. Dalam buku ini, Maltus memperkirakan masa depan yang suram bagi umat manusia. Setiap tahun populasi manusia akan bertambah. Jumlah itu akan bertambah dua kali lipat setiap 25 tahun. Sayangnya persediaan makanan tidak akan bertambah. Dalam keadaan demikian manusia mengalami ancaman kelaparan. Hal yang dapat mengurangi populasi manusia hanyalan bencana, seperti : bencana, kelaparan dan perang. Singkatnya, agar sebagian orang dapat bertahan hidup maka harus ada yang dikorbankan. Kelangsungan hidup berarti harus ada peperangan.
Pada awalnya teori Darwin tidak diterima oleh para ilmuan dimasanya. Penelitian Darwin hanyalan hasil khayalan belaka yang diada-ada. Namun, seiring perjalanan waktu teorinya mulai diterima oleh berbagai kalangan. Terutama kalangan penguasa pada abad ke-19. Teori Darwin juga diterima oleh kalangan ilmuan yang memang berlatar belakang filsafat atheis dan materialistik.
Belakangan ini diketahui bahwa pendapat Darwin tidak dapat diterima oleh akal. Banyak teorinya yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Terutama teori asal usul manusia yang berasal dari kera yang berevolusi.
Kapitalisme Agraria
Teori Darwin juga berkenaan dengan Kapitalisme. Pengertian kapitalisme ialah kedaulatan kapital atau modal. Sebuah sistem ekonomi bebas tanpa batas yang berorientasi penuh pada hasil (keuntungan). Dimana masyarakat saling berkompetisi dalam batasan-batasan ini. Ada tiga unsur utama dalam kapitaslime, yakni : persaingan (kompetisi), individualisme, dan perolehan keuntungan. Individualisme dalam kapitalisme menjadi sebuah barang yang penting. Setiap manusia melihat diri mereka sendiri sebagai individu-individu bukan sebagai bagian dari masyarakat. Mereka berdiri sendiri diatas kedua kakinya dan harus memenuhi kebutuhan pribadinya dengan hasil keringatnya sendiri.
Masyarakat kapitalis adalah suatu ruang lingkup dimana masyarakat saling bersaing dengan keras. Tanpa mengedepankan rasa belas kasih terhadap sesama. Masyarakat inilah yang diinginkan oleh Darwin. Golongan yang kuat dan bermodal akan tetap hidup, sedangkan golongan ekonomi lemah akan tersingkirkan dan terinjak-injak. Golongan lemah akan selalu menjadi pihak yang dikorbankan.
Pertempuran sistem kapitalisme melupakan realita bahwa sosok yang menjadi korban adalah manusia. Pihak yang teraniaya dan jatuh miskin adalah manusia. Kenyataannya bahwa yang menjadi pusat perhatian kapitalisme adalah pertumbuhan ekonomi dan barang. Sebab alasan tersebut, kapitalis tidak lagi memiliki hati nurani terhadap orang-orang lemah yang teraniaya dibawahnya. Kapitalis tidak lagi memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat sekitar yang mengalami berbagai kesulitan hidup. Ini adalah sebuah darwinisme yang dewasa ini berkembang ditengah-tengah masyarakat kita.
Dampak Kapitalisme
Bagaimanapun juga kapitalisme merusak sendi-sendi kehidupan. Kapitalisme mengajak manusia untuk menyembah uang dan kekuatan yang bermodal. Kapitalisme membuat masyarakat sama sekali tidak mengindahkan nilai agama dan etika. Masyarakat akan semakin jauh dari rasa kasih sayang, cinta dan pengorbanan. Pola pikir masyarakat tergiring untuk mengutamakan keuntungan materi semata.
Kapitalisme juga menyebabkan kekayaan tersebar dengan tidak adil dan merata. Jurang pemisah antara si miskin dan si kaya semakin lebar. Yang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya. Sebab yang berlaku adalah bukannya memberi kesempatan yang miskin untuk berkembang. Melainkan menginjak si miskin sebagai batu loncatan untuk maju dan berkembang.
Bagi golongan yang tidak terkontaminasi pemikiran Darwinis-Kapitalis tidak memandang rendah makhluk lain. Mereka menyadari bahwa orang lain adalah juga makhluk ciptaan Allah. Mereka selalu memperlakukan orang lain dengan baik. Berbuat sesuatu yang bisa menghilangkan rasa susah yang dialami. Mereka berkompetisi dalam ekonomi tetapi tetap menghargai hak-hak sesama manusia. Tidak mengedepankan unsur kekerasan dalam penyelesaian masalah. Tidak sampai mengorbankan orang lain demi mengejar keuntungan pribadi.
Darwinisme Modern
Pada penghujung tahun 2011 yang media memberitakan kasus kekerasan yang terjadi di tanah air kita. Tengoklah kasus kekerasan yang terjadi di Mesuji, Lampung. Kekerasan ini melibatkan swasta, pemerintah dan warga dalam sengketa agraria. Tengok pula kasus kekerasan yang terjadi di Bima, NTT beberapa waktu lalu. Apakah sebenarnya yang melatarbelakanginya? Apakah kejadian ini ada kaitannya dengan teori kapitaslime yang dicetuskan oleh bapak evolusi, Charles Darwin?
Berkenaan dengan kasus agraria yang terjadi dipenghujung tahun 2011 yang lalu tersebut ialah jangan sampai pemerintah mengorbankan rakyatnya. Jangan sampai pemerintah hanya tunduk kepada pemilik modal. Sehingga hak-hak rakyat atas tanah nenek moyang menjadi terabaikan. Rakyat yang seharusnya mengolah tanah demi kesejahteraan harus “berperang” dengan pemerintah. Dampaknya rakyatlah yang menderita. Sehingga tanggung jawab negara dalam menyejahterakan rakyatnya kini dipertanyakan. Apakah negara sudah memenuhi kewajiban itu? Apakah negara hanya menyejahterakan kaum bermodal?
sumber : http://sejarah.kompasiana.com/2013/03/01/hubungan-antara-teori-darwinisme-dan-kapitalisme-538305.html

No comments:

Post a Comment